Siang itu dua orang temanku datang dengan salam untuk memberi sebuah kejutan kepadaku. Aku terheran melihat mata mereka yang sayu dengan wajah yang berbeda dari biasanya. Namun, itu tidak menjadi fokus perhatianku saat ini.
Pandanganku teralihkan dengan lilin dan kue yang indah, mataku berbinar disaat satu persatu dari mereka mengucapkan harapan secara bergantian. Anehnya …, disaat aku akan mengucapkan harapanku, lilin itu padam.
Aku terheran, mengapa mereka meniup lilinnya? Padahal aku belum mengucapkan satu kata apapun untuk harapanku. Mereka tersenyum setelahnya dan memberikan usapan lembut pada kepalaku, tapi aku tidak bisa merasakan itu. Kedua temanku pergi begitu saja dan meninggalkan sebuah taburan bunga dengan berkata,
“Semoga ketenangan yang selalu kamu harapkan, bisa kamu dapatkan.”
~ A. Lakhaesya ~